SELUK BELUK PENGAJARAN GEOGRAFI
Geografi
yang semulanya disebut ilmu bumi, sebagai pengetahuan diajarkan di Perguruan
Tinggi dengan sebutan geografi akademis dan di sekolah dasar sampai sekolah
lanjutan atas dengan sebutan geografi sekolah atau geografi pengajaran. Sebutan
ilmu bumi disebut sekarang kurang tepat; ilmu bumi lebihlah cocok untuk geologi
(dari kata Yunani,geos dan logos),yakni suatu pengetahuan alam yang mempelajari
bumi seutuhnya,dari kulit luar sampai intinya,tetapi tanpa memperhatikan hubungan
bumi secara khusus dengan manusia yang mengetahuinya.
Pengajaran
geografi yang diadakan sebenarnya mengandung dua tujuan :
1. Tujuan
materiil yang artinya mempelajari hal-hal untuk diketahui belaka sehingga untuk
jenis ini dibutuhkan latihan mengingat.
2. Tujuan
formal yang mengandung pengembangan daya cipta,latihan sikap pribadi dan
kesediaan melayani masyarakat.
Hal
ini semua bertalian erat dengan didaktik dan metodik khusus geografi yang perlu
diketahui oleh para guru geografi.
Geografi
memandang bumi sebagai habitat manusia yaitu tempat tinggal manusia. Habitat
ini terdiri atas bingkai alami (human setting atau cultural setting). Jelas
bahwa geografi tak hanya mempelajari aspek alami dari bumi saja akan tetapi
juga aspek manusiawi ,baik yang bercorak ekonomis, sosiologis, politis, cultural
dan religius. Semua itu dipelajari dengan latar belakang lingkungan alam.
Dapat
kita kaji bahwa yang mempengaruhi kehidupan manusia adalah beberapa factor yang
mempengaruhi yaitu: relasi ruang (likasi, posisi, bentuk, luas, jarak), relief
atau topografi (tinggi rendahnya permukaan bumi), iklim (dengan permusimannya),
jenis tanah (kapur, liat, pasir, gambut), flora dan fauna, air tanah dan
kondisi pembuangan air, sumber-sumber mineral (barang tambang) dan relasi
dengan lautan. Seorang geograf Belanda LAMBOOY (1969), menemukan enam definisi
geografi yang membuktikan tersimpannya unsur struktur, fungsi dan proses
itu,sebagai berikut :
1.
Geografi itu adalah suatu telaah tentang
perbedaan wilayah dan integrasi wilayah (HARTSHORNE ,geograf Inggris ). Terasa
di sini pentingnya suatu proses.
2.
Geografi manusia bertugas menelaah
gejala di dalam pertalian keruangannya,(SORRE,geograf Perancis). Di sini
integrasi diutamakan.
3.
Tujuan geografi adalah menemukan pola
dan ikatan yang azasi dari berbagai tempat yang bertalian dengan fungsinya, (BERRY,geograf
Amerika). Menunjukkan pentingnya struktur yang statis hubungan antar bagian
atau organisasi fungsionalnya dan proses yang dinamis.
4.
Tugas geografi adalah menyelidiki obyek
yang terintegrasi dalam persebaran keruangannya, (LESZYNSKI, geograf Polandia
).
5.
Geografi adalah ilmu tentang lokasi. (BUNGE,
geograf Amerika ). Hal ini dihubungkan dengan geografi regional yang tugasnya
menglkasifikasikan berbagai lokasi dan geografi teoritis yang tugasnya
meramalkan berbagai lokasi.
6.
Geografi menelaah ruang serta relasi
keruangan. (ULLMANN, geograf Amerika)
SEJARAH PERKEMBANGAN GEOGRAFI
Di
zaman Yunani kuno telah ada usaha untuk menguraikan hal ihwal negeri termasuk
watak dan tabiat dari penduduknya. Tokoh HERODUTUS (485-428 SM) tak hanya
menjadi bapak ilmu sejarah saja,tetapi juga bapak geografi ,ia pertama kali
menguraikan seluk beluk keadaan tempat dan menerangkan mengapa halnya demikian.
Lembah sungai Nil dengan tanah yang subur dibahasnya,apalagi daerah deltanya di
sekitar muara itu.
Dalam
memahami alam diperlukan sejarah alam dan uraian alam. Dalam hal ini geografi
fisis menyajikan sejarah permukaan bumi dan dari situ dapat diuraikan aspek-aspek
lain dari geografi,yaitu :
(1) Geografi
matematis yang menelaah bentuk ,ukuran dan perputaran bumi serta posisinya di
dalam system matahari.
(2) Geografi
moral,yang menelaah berbagai adat kebiasaan dan tabiat manusia di berbagai
negeri.
(3) Geografi
politik,yang menelaah relasi antara unit-unit politis latar belakang alamnya
masing-masing.
(4) Geografi
perniagaan , yang menelaah mengapa negeri tertentu memiliki komoditi khusus
sehingga terlibat dalam perniagaan dunia.
(5) Geografi
teologis,yang menelaah sejauh mana latar belakang alam menjadikan bentuk ibadat
lahiriah yang berlainan di berbagai negeri,padahal agamanya sama.
DARI ILMU BUMI KE GEOGRAFI
Geografi
yang semula disebut ilmu bumi sebagai pengetahuan di ajarkan di perguruan
tinggi disebut geografi akademis dan di SD sampai lanjutan atas dengan sebutan
geografi sekolah atau geografi pengajaran. Sebutan ilmu bumi sekarang dirasa
kurang tepat, ilmu bumi cocok untuk geologi (dari kata Yunani geos dan logos). Yakni suatu pengetahuan alam yang mempelajari bumi
seutuhnya, dari kulit luar sampai inti bumi, tetapi tanpa memperhatikan
hubungan bumu secara khusus dengan manusia yang menghuninya.
Adapun
geografi menelaah bumi dan menghubungankannya dengan manusia. Arti geografi
yang sebenarnya adalah uraian (grafien
artinya menguraikan atu melukiskan) tentang bumi (geos) dengan segenap isinya. Yakni menusia yang kemudian ditambah
agi dengan dari tealah geologi, misalnya untuk membicarakan vulkanisme, gempa
bumi, pertambangan dan jenis-jenis batuan.
PENGAJARAN GEOGRAFI LAMA DAN
GEOGRAFI BARU
Geografi
lama disebut pula dengan causal geography,
karena yang dibicarakan adalah aneka kasus (case).
Dengan membicarakan dua pernyataan mengenai Madura dan Krawang dapat dipahami
makna geografi kausal itu.
Ada
kesan bahwa seakan-akan geografi yang diajarkan di sekolah tidak lain dari
pengetahuan tentang negeri dan bangsa atau penduduknya. Dipaparkan berbagai hal
yang layak untuk diketahui tentang suatu wilayah. Ini meliputi struktur
geologi, iklim, mata pencaharian penduduk, agama, ras, bahasa, sejarah dan
bentuk pemerintah.
GEOGRAFI TERAPAN
Di
Indonesia, dengan datangnya kurikulum 1975 sebutan geografi menggantikan ilmu
bumi sehingga untuk sekolah lanjutan geografi tentu di tafsir sebagai geografi
sosial, karena tempatnya ada di dalam ilmu sosial.
Geografi Inggris STAMP, guru besar
geografi sosial di London menjelaskan bahwa baginya sosial geografi itu
sebenarnya penerapannya belaka bagi geografi, yang negerinya di masa lalu
cenderung di tafsi sebagai suatu cabang dari science, yakni ilmu pengetahuan alam. Dengan pemikiran itu lalu
muncul sebutan applied geography.
Yakni ilmu gografi sosial di sana dengan ilmu-ilmu sosial menjadi erat.
GEOGRAFI SOSIAL
Geografi
sosial sebagai lawan dari geografi fisik adalah geografi dalam arti luas yang
maknanya geografi masyarakat manusia. Adapun geografi fisisi adalah geografi
lingkungan alam. Geografi dalam arti sempit adalah cabang dari geografi
masyarakat manusia yang setingkat dengan geografi ekonomi dan geografi politik.
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN DALAM
GEOGRAFI
Di
lingkungan perguruan tinggi di luar negeri terdapat dua faham mengenai
geografi. Pertama,faham yang mempertahankan geografi sebagai ilmu utuh,dan
kedua,faham yang menghendaki adanya pemisahan yang tegas antara geografi fisis
dan geografi social.
Di
Indonesia sendiri terjadi suatu keganjilan ,di lingkungan perguruan tinggi ilmu
geografi masuk konsorsium ilmu-ilmu alamiah ,tetapi di lingkungan sekolah dasar
sampai lanjutan atas demikian pula di IKIP ,geografi dimasukkan bidang studi
pengetahuan social. Adapun geografi fisis dan pengetahuan falak di sekolah
lanjutan dimasukkan bidang studi pengetahuan alam dengan sebutan Pengetahuan
Bumi dan Antariksa.
Guru-guru
geografi yang di lingkungan IKIP diasuh dalam FKIS (fakultas keguruan ilmu
social) sudah semestinya memerlukan pengetahuan mengenai latar belakang
filsafat dan geografi social itu sehingga dapat menjiwai pengajaran yang
diberikannya kepada para siswa mereka.
PERANAN PENGAJARAN GEOGRAFI DALAM
PENDIDIKAN
Pendidikan
nasional yang dilandasi oleh pancasila, dapat pula dikonsepkan sebagai pendidikan
pancasila. Karena tujuan pembangunan nasional pada era ini adalah pendidikan
yang dirahkan untuk membangun manusia yang membangun diri sendiri dan
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa, maka pendidikan nasional ini juga
dapat dikonsepkan sebagai pendidikan pembangunan.
Pendidikan
nasional yang hakikatnya adalah pendidikan pancasila pembangunan dan pendidikan
pembangunan pancasila, merupakan proses yang harus ditunjang oleh semua bidang
pendidikan dan pengajran di tiap jenjang pendidika formal. Kedalamnya termasuk
juga tugas pengajaran geografi merealisasikan tujuan pendidikan itu.
Dalam
teori filsafat hukum terdapat istilah das sein dan das sollen. Das Sein berarti
keadaan yang sebenarnya pada waktu sekarang, sedangkan das Sollen berarti apa yang
dicita-citakan; apa yang harus ada nanti, atau untuk singkatnya arti dari
keduanya adalah "yang ada dan yang seharusnya". Keduanya diambil dari
bahasa Jerman .
Das
Sollen adalah segala sesuatu yang mengharuskan kita untuk berpikir dan
bersikap. Contoh : dunia norma, dunia kaidah dsb. Dapat diartikan bahwa das
sollen merupakan kaidah dan norma serta kenyataan normatif seperti apa yang
seharusnya dilakukan. Das Sein adalah segala sesuatu yang merupakan
implementasi dari segala hal yang kejadiannya diatur oleh das sollen dan mogen.
Dapat dipahami bahwa das sein merupakan peristiwa konkrit yang terjadi. Das
Sein adalah sebuah realita yang telah terjadi sedangkan Das Sollen adalah apa
yang sebaiknya dilakukan yaitu sebuah impian dalam dunia utopia yang menjadi
keinginan dan harapan setiap manusia sedangkan Das Sollen merupakan realita
yang menimpa manusia itu sendiri. Hal inilah yang disebut dengan sebuah harapan
dan kenyataan.
Geografi
yang semulanya disebut ilmu bumi sebagai pengetahuan diajarkan di perguruan
tinggi dengan sebutan geografi akademis dan di sekolah dasar sampai sekolah
lanjutan atas dengan sebutan geografi sekolah atau geografi pengajaran. Sebutan
ilmu bumi dirasa sekarang kurang tepat; ilmu bumi lebih cocok untuk geologi
(dari kata yunani geos dan logos), yaitu suatu pengetahuan alam yang
mempelajari bumi seutuhnya, dari kulit luar sampai intinya, tetapi tanpa
memperhatikan hubungan bumi secara khusus dengan manusia yang menghuninya.
Pengertian
geografi yang sebenarnya adalah uraian (grafien artinya menguraikan atau
melukiskan) tentang bumi (geos) dengan segenap isinya, yakni manusia, yang
kemudian ditambah lagi dengan dunia hewan dan dunia tumbuhan. Secara sederhana
dapatlah dikatakan bahwa geografi merupakan suatu ilmu mempelajari seluk-beluk permukaan
bumi serta hubungan timbal balik antar manusia dan lingkungannnya.
Geografi
tidak hanya memiliki kepentingan yang terletak pada sumbangannya yang mendasar
bagi lahirnya ilmu-ilmu baru, akan tetapi pada isinya yakni yang menelaah
relasi antara manusia dan lingkungan alamnya. Dengan demikian sudah selayaknya
bahwa geografi disebut pula ilmu tentang sebaran gejala-gejala alami dan
manusiawi di permukaan bumi, atau juga ilmu tentang integrasi wilayah yakni
bagaimna wilayah tersusun oleh gejala-gejala fisis dan sosial.
Geografi
jika diperiksa sampai bagian-bagiannya akan menimbulkan kesan yang
bermacam-macam, sehingga muncul aneka gagasan tentang hakekatnya. Dibawah ini
terdapat enam jenis hakekat dari geografi yaitu
The Continuum of Geography
Ritter,
ME. The Physical Environment An Introduction to Physical Geography
·
Geografi sebagai ilmu pengetahuan
bio-fisis, ini berlaku apabila yang dipelajari itu geografi fisis
dan geografi biotis yang mendasri telaah atas seluk-beluk tanah.
·
Geografi sebagai relasi timbal balik
manusia alam, ini berlaku apabila yang dibahas itu topik-topik dalam geografi
social, seperti pengangguran, migrasi kelaparan.
·
Geografi sebagai ekologi manusia, disini
ditelaah adaptasi manusia terhadap habitatnya dan dan biomenya.
·
Geografi sebagai telaah bentang alam
(land-sacpe study), disini bidang geomorfologi yang dikupas secara mendalam,
misalnya daerah karst, pantai ayng datar, pegunungan lipat.
Geografi sebagai
telaah tentang sebaran gejala alam atau gejala sosial tertentu. Misalnya gunung
berapi, tanah gambut dan yang lainnya